Jumat, 30 Mei 2008

Sistem e-learning

Menurut Hartley (2001) e-learning adalah suatu metode pembelajaran yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi sistem e-learning di lembaga pendidikan (sekolah dan universitas) maupun industri.

jika teman-teman tertarik dengan sistem pembelajaran ini, teman-teman bisa mendaftar sebagai komunitas sistem e-learning, salah satu situs e-learning yang dikelola oleh UGM adalah http://elisa.ugm.ac.id

Kamis, 29 Mei 2008

Membuat Kuesioner Digital

Online survey saat ini sangat membantu sekali...bisa menghemat biaya dan waktu juga...anda mau tahu gimana bikinnya silahkan klik link ini

http://rhdblog.wordpress.com/2007/08/02/download-kuesioner-digital/

coba aja pasti menarik :D

Rabu, 28 Mei 2008

Tutorial Blog

Ini adalah file berisi tutorial blog

saudara dapat mendownload file ini disini

Disain blog 24 Mei 2008.ppt

semoga bermanfaat

wassalam

alfitman

Selasa, 13 Mei 2008

Mahasiswa MSi Angkatan 2006 dan 2007


gambar 1
:z

gambar 2

Ini adalah gambar (gambar 2) kami di bidang informasi (alfitman, eni munarsih, endang, nuning, irwan, pilla, dwi puji, didik, rales (rales selalu sibuk) dan mona serta suhaksa (yang ngambil gambar, sukanya beliau ini memang begini). Sebenarnya ada sebelas orang, namun digambar ini mona menghilang entah kemana (he..he...dia lagi-lagi mbaknya yang satu ini terlambat datang) dan suhaksa yang ngambil gambar tadi itu. cantik2 dan keren2 ya...wih muji diri sendiri...

dan di gambar 1 adalah mahasiswa kelas perilaku foto bareng dosen...
wiiih senangnya bisa foto bareng dosen, apalagi alfitman...serasa membahagiakan ketika berdiri dan diphoto pas berada disebelah dosen yaitu Pak B.M Purwanto (memang suatu dokumentasi yang indah)...dan lebih menyenangkan lagi semua wajahnya pada segar2 dan terlihat berani...he...he...tahu kenapa? habis udah nuntaskan semua perkuliahan di MSi UGM. pokoke belajar terasa nikmat. dan kata alfitman lagi...ilmu yang dia cari selama ini telah ditemukannya dengan baik di MSi UGM...siiiplaaaah

:D
 

Senin, 12 Mei 2008

Lowongan Kerja


situs ini memberikan formasi lowongan kerja dalam berbagai posisi pada berbagai perusahaan.



http://id.jobsdb.com/ID/EN/V6/JS/JobSearch/JobSearch.asp?PN=JobListing&JobAreasU=60|0

Undangan

Kepada Bapak/Ibu/Sdr/i

Menjadi sebuah kebahagian ketika semua bisa berpartisipasi dalam blog ini. untuk itu kami mengundang bapak/ibu/sdr/i  memberikan kontribusi bagi content blog ini.

terima kasih :y
ttd

admin

Kesuksesan KM?

:c
Institusi pendidikan tinggi seperti universitas, institut, sekolah tinggi hingga akademi, merupakan institusi-institusi yang memiliki peluang cukup signifikan dalam mengaplikasikan praktek-praktek knowledge management (KM) untuk mendukung setiap bagian dari misi mereka (Rowley, 2000, p.329). Institusi-institusi tersebut khususnya di Indonesia dalam menjalankan aktivitas keseharian mereka, tidak terlepas dari apa yang disebut sebagai tridarma perguruan tinggi. Tridarma perguruan tinggi itu kegiatannya meliputi; pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Menariknya adalah konsep yang diusung dalam kegiatan-kegiatan tersebut berhubungan langsung dan berkesesusaian dengan konsep yang dikenal sebagai KM.
KM merupakan serangkaian praktek-praktek yang memungkinkan organisasi-organisasi untuk mengumpulkan informasi dan membagi apa yang mereka ketahui sehingga hasilnya dapat mengarahkan tindakan organisasi untuk memperbaiki outcomes-nya (ISKME.com, 2008)- ini salah satu dari sekian banyak definisi KM. Pada gilirannya menjadi sebuah kewajiban bagi semua pihak untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan KM ketika mereka sudah menjalankannya. Hasil evaluasi tersebut akan dapat menentukan kesuksesan praktek-praktek KM yang telah dicapai mereka dalam rentang waktu yang mereka harapkan.
Kesuksesan KM menunjukkan pencapaian praktek-praktek KM yang telah dijalankan sebuah organisasi dalam rentang waktu tertentu, biasanya dalam jangka panjang. Namun sayangnya belum ada suatu kesepakatan dari para ahli mengenai definisinya. Hal ini disebabkan karena disiplin ilmu KM ini memang relatif masih muda (diakui sebagai sebuah disiplin ilmu mulai tahun 1995). Karena itu tidak mengherankan kalau konsep, klasifikasi (taxonomy) dan model KM ini begitu beraneka ragam dan terus bertumbuh. Dalam keadaan yang demikian setiap orang bisa mendefinisikan konsep dan mengklasifikasikan sendiri KM yang mereka jalankan. Mereka bisa saja mendefinisikan KM secara sempit maupun mendefinisikannya dalam artian yang luas. Dengan begitu penilaian kesuksesan KM bergantung dari posisi mana mereka memahami KM.
Walau begitu usaha-usaha untuk mencari cara menilai pencapaian kesuksesan KM tetap berlanjut hingga sekarang. Salah satu usaha tersebut yaitu dengan menciptakan suatu model penilaian kesuksesan KM sebagai solusi dari sulitnya mengukur hasil praktek-praktek KM. Kesulitan itu timbul karena memang hasil KM bagi organisasi dampaknya baru terlihat setelah waktu yang lama. Dengan model pengukuran kesuksesan KM tersebut, permasalahan ini bisa terpecahkan sehingga suatu organisasi bisa menilai kesuksesan praktek-praktek KM dimaksud dalam waktu yang diinginkan.
Yang menggembirakan adalah bahwa saat ini telah bermunculan berbagai model pengukuran kesuksesan KM. Model-model itu adalah model kesuksesan Bots and de Bruijn (2002) KM value chain, Massey, Montoya-Weiss, and Driscoll (2002) KM success model, Lindsey (2002) KM effectiveness model, Jennex and Olfman (2004) KMS success model, dan Maier (2002) KMS success model application of the framework serta model kesuksesan KM Kulkarni et al. (2006). Model-model ini terus diuji secara empiris oleh peneliti dalam rangka menghasilkan suatu pemahaman yang baik terhadap hasil pencapaian KM. Walau model-model ini mempunyai dan berangkat dari pemahaman yang berbeda terhadap KM, namun yang menarik untuk dicatat adalah model ini menawarkan suatu solusi bagi pengukuran kinerja sistem KM atau KM.
Berdasarkan literatur yang ada, selama ini praktek-praktek KM tersebut banyak ditinjau hanya dari perspektif korporasi. Namun sebenarnya sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa dari perspektif pendidikan, menggunakan KM (teknik dan teknologi nya) pada perguruan tinggi adalah sangat relevan. Jika dilakukan secara efektif, teknik dan teknologi KM itu dapat mengarahkan institusi pendidikan tinggi pada, (Kidwell et al. 2000, p 31):
1. Kemampuan dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.
2. Mengurangi siklus waktu pengembangan produk (contoh; pengembangan kurikulum dan riset).
3. Memperbaiki pelayanan administrasi dan akademik, dan
4. Mengurangi berbagai item biaya-biaya.
Namun disayangkan bahwa masih banyak perguruan tinggi kurang memiliki pengorganisasian KM yang dijalankan dan bahkan tidak ada sebuah pemahaman yang baik terhadap KM itu sendiri (Kidwell et al. 2000 dalam Serban, 2001 p.13). Hal ini semakin diperjelas dengan adanya sebuah artikel yang mempertanyakan dan melontarkan tantangan terhadap perguruan tinggi, apakah perguruan tinggi sudah siap dalam mengaplikasikan KM? (Rowley, 2000, p.325; Kidwell et al.2000, p.31). Ini menunjukkan bahwa perguruan tinggi yang aktivitas kesehariannya berkaitan erat dengan KM belum tentu telah menjalankan KM- berdasarkan pemahaman Rowley dan Kidwell.
Isu di atas tentu saja juga menjadi sangat relevan untuk perguruan tinggi di Indonesia. Apakah perguruan tinggi di Indonesia telah menjalankan praktek-praktek KM?.

untuk baca detailnya, silahkan download disini download file

Wassalam: Alfitman

Kamis, 08 Mei 2008

Menjalin silaturrahim



Tidak ada yang indah selain saling mencintai.
Tidak ada yang berat selain saling membantu.
Tidak ada yang sulit ketika saling berbagi.
Tidak ada yang ;)....ketika.... ;) :p :D